Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harmoni Hindu dan Islam di Cangkuang

Kompas.com - 28/02/2009, 17:03 WIB

Apa yang terlihat di Cangkuang merupakan bentuk harmoni Hindu dan Islam di Tatar Sunda. Keberadaan Candi Cangkuang, tempat pemujaan Dewa Siwa bagi agama Hindu, yang bersebelahan dengan makam Arif Muhammad, tokoh penyebar agama Islam di wilayah ini, menjadi bukti keharmonisan hubungan kedua agama itu. Kampung Pulo

Kampung yang terletak di tengah danau ini merupakan kampung kecil, terdiri dari enam rumah adat yang berjajar berhadap-hadapan masing-masing tiga rumah, dan sebuah masjid. Sejak dulu, kampung ini hanya ditempati enam keluarga keturunan Arif Muhammad secara turun-temurun. Saat ini keturunannya merupakan generasi kedelapan. Situ Cangkuang

Luasnya sekitar 25,5 hektar dengan volume air sekitar 300.000 meter kubik. Situ ini dimanfaatkan untuk tempat rekreasi, mencari ikan oleh warga sekitar, dan mengairi sekitar 350 hektar sawah.

Di tengah area danau terdapat tiga bukit atau pulau, yaitu Pulo Panjang, Pulo Leuthik, dan Pulo Gedhe. Ketiga pulau itu kini dihubungkan dengan pematang atau jalan akibat pendangkalan. Di Pulo Panjang terdapat Candi Cangkuang, makam Arif Muhammad, dan Kampung Pulo.

Rakit bambu digunakan pengunjung untuk menuju Candi Cangkuang dan Kampung Pulo di tengah situ. Jumlah rakit di Situ Cangkuang sebanyak 24 unit, yang tergabung dalam wadah Paguyuban Usaha Tukang Rakit Cangkuang. 1. Bangunan Candi Cangkuang sangat sederhana, yakni berbentuk candi "polos" tanpa relief apa pun. Tingginya 8,5 meter dengan bangunan kaki 4,5 m x 4,5 m. Candi ini memiliki satu bilik dengan pintu menghadap ke arah timur. Untuk mencapai pintu candi, pengunjung harus menaiki 10 anak tangga.

Candi Cangkuang yang ada sekarang merupakan hasil dari serangkaian pemugaran Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional tahun 1966-1976. Material candi terdiri dari 40 persen batu andesit yang diperoleh dari sekitar lokasi candi dan 60 persen batu tiruan yang terbuat dari campuran batu koral, pasir, semen, dan besi. 2. Makam Arif Muhammad Makam leluhur warga Kampung Pulo ini berjarak kurang dari 5 m di sebelah barat Candi Cangkuang. Arif Muhammad adalah utusan Kerajaan Mataram untuk menyerang Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) yang saat itu dipimpin JP Coen. Namun, serangan itu gagal sehingga Arif Muhammad beserta prajuritnya terpaksa mundur dari Batavia dan memilih tinggal di Leles, Garut. Ia menikah dan menyebarkan agama Islam di wilayah ini. 3. Arca Siwa

Arca setinggi 62 cm ini terdapat di dalam candi. Arca ini ditemukan dalam keadaan tidak utuh dengan bagian tangan hilang. Arca yang ditemukan di daerah Situ Cangkuang pada 1893 itu diduga merupakan peninggalan masa Hindu sekitar abad ke-8.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com